LINTASNARASI - PLN Indonesia Power UBP Banten 3 Lontar bersama PLN UID Jakarta Raya dan Gerakan Ciliwung Bersih resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Program Teknologi Olah Sampah di Sumbernya (TOSS). Penandatanganan tersebut menjadi langkah strategis dalam penguatan pengelolaan sampah berkelanjutan yang terintegrasi dengan agenda transisi energi bersih nasional.
Kerja sama lintas sektor ini berfokus pada pengolahan sampah, khususnya sampah organik, agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif berbasis ekonomi sirkular. Program TOSS diharapkan mampu menjawab tantangan pengelolaan sampah di wilayah perkotaan sekaligus mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca.
Kegiatan penandatanganan MoU juga dirangkaikan dengan Capacity Building Program TOSS yang bertujuan meningkatkan pemahaman pemangku kepentingan terkait teknologi pengolahan sampah di sumbernya. Para peserta memperoleh pembekalan mengenai proses konversi sampah organik menjadi biomassa, pemanfaatannya sebagai energi baru terbarukan, serta strategi kolaboratif dalam menjaga kebersihan dan kelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung.
Dalam kesempatan tersebut, Abdul Rokim, Officer Engineering Efisiensi UBP Lontar, memaparkan implementasi program co-firing biomassa di UBP Lontar. Ia menjelaskan kontribusi co-firing dalam menurunkan emisi karbon, memberikan nilai tambah ekonomi melalui produk biomassa, serta capaian energi hijau yang telah dihasilkan. Menurutnya, biomassa yang berasal dari pengolahan sampah melalui TOSS memiliki potensi besar untuk mendukung keberlanjutan pasokan energi sekaligus mengurangi masalah sampah masyarakat.
Sementara itu, Ria Indrawan, Senior Manager UBP Lontar, menegaskan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan bukti nyata komitmen UBP Lontar dalam mengembangkan inovasi energi bersih dan meningkatkan efisiensi operasional pembangkit. Ia menekankan pentingnya sinergi antara PLN Group, komunitas lingkungan, dan masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan energi dan lingkungan yang berkelanjutan.
“Kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada produksi listrik, tetapi juga pada penciptaan nilai lingkungan dan sosial yang berkelanjutan. Melalui pemanfaatan sampah sebagai biomassa co-firing, kami mendorong terciptanya ekonomi sirkular yang memberi manfaat jangka panjang,” ujarnya.
MoU Program TOSS menjadi tonggak penting bagi UBP Lontar dalam memperkuat komitmen penyediaan listrik yang lebih bersih dan ramah lingkungan. Pemanfaatan biomassa dari pengolahan sampah diharapkan berkontribusi signifikan pada pencapaian Net Zero Emission (NZE) 2060 serta peningkatan bauran energi baru terbarukan dalam sistem kelistrikan nasional.
Melalui kerja sama ini, UBP Lontar berkomitmen menghadirkan solusi pengelolaan sampah yang efektif, dekat dengan masyarakat, dan memberikan dampak positif bagi kelestarian lingkungan. Inisiatif ini sejalan dengan visi besar PLN dalam mendorong transisi energi berkelanjutan menuju masa depan energi Indonesia yang lebih bersih dan andal.
Akbar
